Wednesday 27 October 2010

Grinding Out

Salah satu goal saya dalam menghasilkan fractal adalah dengan menghasilkan suatu karya abstrak yang tetap mempertahankan properti dari fractal yang dimilikinya. Salah satu yang bisa saya bilang sangat memuaskan saya dengan konsep saya ini adalah fractal saya berikut ini:
Hal yang paling saya sukai dari karya saya yang ini adalah tekstur yang didapat sangat menyerupai dengan tekstur dari krayon. Selain itu, properti dari fractal pada gambar di atas juga masih terlihat dengan jelas: adanya pola spiral dan pola dari oscilloscope yang teredam. gambar ini dihasilkan menggunakan Apophysis menggunakan gridout dan oscilloscope.

Saking sukanya saya dengan fractal ini, saya rela menghabiskan waktu satu minggu (ya betul, satu minggu = 7 hari) untuk menghasilkan render dengan ukuran 40 x 60 cm, yang pada akhirnya saya print di kanvas, dan saya pajang di ruang tamu rumah saya <3

Sunday 13 June 2010

Drip And Scracth

Masih Tetap dengan tema abstrak yang sama.. akan tetapi dengan teknik yang berbeda.. kali ini variasi yang saya gunakan adalah oscilloscope dan lazysussan.. oscilloscope menghasilkan tekstur yang baik dan garis-garis yang rupawan.. sedangkan lazysussan menghasilkan detail lingkaran-lingkaran..

saya sangat menyukai fractal saya yang satu ini karena memiliki tekstur yang baik sekali.. bisa dibilang sangat menyerupai drip-painting karya Pollock.. akan tetapi di sisi lain masih menunjukka citarasa fractal yang ada, yaitu dengan adanya "kemustahilan bentuk", yaitu pada pola lingkaran dan garis-garis lurus..

secara komposisi warna pun demikian.. sangat solid hasil yang didapatkan.. ada yang bilang warnanya menyerupai warna-warna yang sering digunakan pada seni vector.. memang sih kalau dilihat memang demikian.. dan memang itu tujuan saya memilih warna-warna ini..

banyak yang bilang bahwa menciptakan karya abstrak dengan apophysis itu mudah.. akan tetapi itu hanya berlaku bagi para noobie saja yang tidak tahu bagaimana cara apophysis bekerja.. bagi saya, hal yang paling sulit dalam penciptaan suatu fractal adalah menciptakan karya abstrak. karena pada filosofinya, fractal itu menuntut keteraturan, bukan absurditas.. nah sedangkan kita tahu, karya abstrak adalah sebuah gambar yang memiliki tingkat absurditas yang tinggi..
Abstrak yang saya maksudkan disini bukanlah abstrak yang hanya sekedar penterjemahan dari random batch.. akan tetapi abstrak yang saya maksud disini adalah abstrak yang benar-benar abstrak, sekaligus mencerminkan sifat fractal didalamnya.. sifat fractla yang saya maksudkan adalah "kemustahilan" yang mucul dalam sebuah gambar, yang tidak mungkin dihasilkan pada lukisan abstrak yang sebenarnya.. Kalian boleh berkata bahwa saya hanyalah plagiat dari kenyataan dengan menghasilkan fractal yang meniru bentukkan nyata.. saya tidak menyangkal hal tersebut.. akan tetapi saya tetap memberikan citarasa fractal pada setiap karya saya dengan memasukkan unsur "ketidakmungkinan" tersebut..

There Will Be Blood


Masih bisa ditebak.. masih dengan teknik yang sama.. split dan linear.. akan tetapi kali ini tidak menggunakan final transform.. makanya hasilnya fade out kebawah, tidak menyebar merata.. keterangan teknis bisa dibaca pada postingan saya sebelumnya, karena teknik yang digunakan masih sama..

The Third wave


Sebetulnya saya tidak terlalu suka dengan yang satu ini.. tapi tetap saya publish juga karena memiliki properti yang menarik yaitu menggunakan final transform lazysuzan yang dapat menghasilkan lingkaran yang lucu di pojok kiri bawah itu.. ini masih sama dengan menggunakan split.. hanya saja base dari fractal ini bukan lagi linear, akan tetapi menggunakan sinusoidal, sehingga menghasilkan efek berkilau pada pinggir-pinggiran objek yang ada.. dari judul yang ada pun tidak ada yang menarik.. "third wave" merupakan hasil akibat ini adalah percobaan ketiga saya dalam mengeksplorasi teknik ini..
yah.. begitulah..

Monday 7 June 2010

Dica On


Masih dengan kombinasi split.. kali ini split saya kombinasikan dengan epispiral.. Saya baru menyadari bahwasannya epispiral memiliki bentuk yang mirip dengan loonie..

Semenjak fractal sebelumnya, "break", saya mulai menyukai split dengan amat sangat.. split bisa menghasilkan fractal yang sangat menarik.. pada fractal ini, split saya gunakan untuk menghasilkan tekstur pada permukaan fractal.. memang kelihatannya seperti dirender dengan kualitas rendah, tapi sebenarnya tidak.. fractal ini dirender dengan kualitas 8000 dengan oversample 3.. akan tetapi, texture yang didapatkan adalah dari permainan di variabel dari split.. dalam hal ini saya menggunakan nilai variabel split = 5000 pada masing-masing sumbu x dan y.. hasilnya cukup memuaskan saya,, warnanya juga menarik.. hijau menyala seperti cairan beracun..

awalnya saya mau memberi fractal ini dengan judul "acid".. tapi tidak jadi karena akan menjadi terlalu standart.. makanya saya balik saja judulnya menjadi "Dica On", yang merupakan kebalikan dari "No Acid"..

Break

Bisa dikatakan saya jatuh cinta dengan fractal yang satu ini.. sangat jauh dari apa yang biasa saya lakukan. akan tetapi entah mengapa, sangat jatuh cinta saya dibuatnya.. kombinasi yang amat sederhana dari linear, split, dan splits bisa menghasilkan fractal yang wah.. sangat bertekstur,, warnanya indah,, sangat menyatu dengan mood saya saat membuat fractal ini: gelap, jenuh, stress, merasa sendiri..jenuh dengan dunia yang sedang ada,, ingin keluar dari rutinitas..

mungkin inilah yang dikatakan bahwa "karya yang dihasilkan dengan penuh cinta akan terasa indah".. betul sekali,, saya sudah pernah mengalaminya berulang-ulang kali.. sesuatu yang dilakukan dengan penuh cinta, benar benar akan menghasilkan sesuatu yang indah..

Spirals

Awalnya ini adalah berasal dari variasi splits dengan Ngon.. mestinya kalau bentuknya benar, transformnya benar, ini akan menjadi seperti bingkai-bingkai yang saling bertumpukan abstrak.. awalnya saya mau membuat sesuatu yang berbeda dari fractal awal itu yang berbentuk bingkai. tapi malah jadinya seperti ini,, spiral, dan monokrom,, ya sudahlah..

secara umum, saya tidak suka spiral.. akan tetapi kalau yang satu ini saya suka, karena bekilau.. dan saya suka fractal yang berkilau.. :)

Thursday 3 June 2010

Dee


dibuat dengan menggunakan Hypertile plugin.. ini versi 3 dimensinya..
tidak ada yang menariknya.. tidak ada sisi seninya.. hanya sekedar keingintahuan matematis belaka.. apalah saya ini.. siapalah saya ini.. seniman kecil dari indonesia.. saya hanya ingin membuat orang di sekitar saya bangga.. keluarga, teman, rekanan, dan semua orang yang mengenal saya.. itu saja.. tidak ada motivasi lainnya..

namun apa daya tangan tak sampai.. saya hanyalah seorang seniman kecil dari negara dunia ketiga..

Wednesday 2 June 2010

Hypertile Uncovered


Hyperbolic tile merupakan sebuah susunan konstelasi dimana p buah poligon bertemu dengan q buah poligon lainnya pada masing-masing vertex.
. biasanya hyperbolic tile dinotasikan dengan {p,q}.. sebuah hyperbolic tile bisa terwujud dengan aturan 1/p + 1/q = 1/2..

Kita tidak bisa menemukan bentuk dari hyperbolic tile di dunia nyata.. oleh karena itu, hyperbolic tile biasa direpresentasikan ke dalam poincare disk ataupun klein disk..

ini adalah tutorial yang saya buat untuk mengajarkan anda sekalian bagaimana membuat hyperbolic tile dengan menggunakan Apophysis dan hypertile plugin yang dirilis oleh Peter Sdobnov a.k.a Zueuk..

jika anda tertarik, anda bisa download tutorial ini di sini..

selamat menikmati :)

R.I.P Love



R.I.P Love.. Merupakan karya yang memilliki nilai emosional yang sangat tinggi bagi saya.. saat itu hari minggu pagi.. saya akan pergi menemui wanita yang saya cinta.. namun apa daya.. kita ini anak-anak teknologi.. semua informasi bisa kita dapatkan dengan mudah.. dan maka dari itu pagi saya menemukan sebuah informasi bahwa wanita itu seperti ada sebuah rasa penyesal.. ada sebuah kesedihan yang tercipta.. seperti ketakutan yang tidak ingin diulanginya lagi.. padahal kami sudah berjanji bertemu, namun ia seperti takut..

aku sedih.. aku sedih.. aku sedih.. mengapa wanita yang aku cintai bersedih?? ada apa dengannya.. aku tidak ingin engkau bersedih..

Friday 28 May 2010

Midnight Sun


Baiklah, saya akan mulai mengaktifkan lagi blog ini setelah sekian lama terlantar..
saya tidak janji bahwa akan posting secara berkala, tapi saya akan usahakan..

baiklah, kali ini saya akan melakukan pembahasan, atau lebih tepatnya kritik terhadap karya saya.

Midnight Sun

Baiklah,, judulnya adalah Midnight Sun,, ini Flame fractal dengan menggunakan apophysis. 4 transform dengan log variation pada final transform.. transform 1 adalah X. X adalah plugin buatan Michael Faber yang tidak dirilis secara resmi. Lalu kenapa saya bisa dapet? Karena saya gaul di Aposhack, chatroom fractal di deviantart.com. Kemudian Transfrom 2 adalah bubble dan pre-blur seperti biasa. Transform 2 inilah yang menghasilkan bulan dan garis tepi pada gunung. pada Transform 3 adalah crackle yang memberikan tekstur kotak kotak..

Dari segi Tampilan, saya sangat suka dengan fractal ini, karena bentuknya yang unik tidak seperti fractal apophysis pada umumnya. Dan memang saya suka mengeksplorasi plugin yang jarang dipakai orang untuk mendapatkan bentukkan yang tidak standar.

oh iya, plugin X ini sangat lambaaaaaatt banget.. ditambah crackle yang juga lambat tambah puyeng aje dah ane gan.. mana komputer lemot plus mouse ngadat.. tapi hasil akhirnya cukup memuaskan..

dari segi komposisi, sebetulnya fractal ini agak janggal, karena bulannya shining banget, tapi daerah pegunungannya datar2 aja. sebetulnya bisa dibikin shining juga, tapi detailnya bakal banyak yang ilang..

dari segi warna juga gitu, pengennya sih ada lebih banyak lagi warna warna, tapi berhubung komputer saya lemot minta ampun makanya ga bisa mengeksplor warna lebih dalam. tapi ini kayaknya cukup kok, soalnya merepresentasikan gunung.. hehe..

dari segi rendering ada cerita yang unik nih.. ini kan saya pake oversampling 3. itu waktu rendernya 6 jam.. tapi kalo saya turunin jadi oversampling 2 eh malah lebih lama waktu rendernya.. hmmm.. mungkin ini sesuatu yang baru yang perlu didalami, tentang render..

= = = = =

Baiklah, kira2 segitu dulu deh pembahasan tentang fractal ini. bahasanya emang geeky banget. tapi sabodo teuing lah,, wong ga ada yang baca juga kok =b..

wassalam..
_randa

Monday 11 January 2010

Tahun baru, Format baru

Pembaca yang budiman,, Saya ingin sedikit bercerita tentang kegalauan hati saya,, Seperti yang para pembaca ketahui, perkembangan dunia fractal di Indonesia saat ini masih dalam proses kelahiran,, kalau bayi, mungkin bayi itu sedang di dalam tabung inkubasi. Kaena mungkin lahirnya prematur.

Begini maksud saya. Mau tak mau, sadar tidak sadar, dunia seni fractal sudah masuk ke Indonesia. Banyak pihak pihak yang telah berhasil menciptakan apa yang disebut “batik fractal”. Akan tetapi masyarakat Indonesia seperti belum siap untuk menerima kehadirannya. Apanya yang belum siap?? Secara SDM dan secara mental saya rasa.

Secara SDM, manusia Indonesia masih terlalu senang dengan hal hal yang berbau tradisional. Batik yang tradisional. Seni yang tradisional. Saya sendiri senang dengan hal yang berbau tradisional. Seni yang tradisional. Akan tetapi kesenangan saya tersebut tidak lantas menutup mata saya akan bentuk seni yang lain. Saya selalu senang dengan segala kemungkinan yang ada. Semua hal yang bisa memuaskan saya akan saya coba. Jangan pernah menutup mata dari segala kemungkinan.

Secara mental, manusia Indonesia masih merasa takut untuk keluar dari zona nyaman mereka. Begini maksud saya. Apa sih bentuk seni yang saat ini paling popular di Indonesia?? Lukis?? Fotografi?? Film?? Benar. Film, fotografi, dan lukis adalah merupakan bentuk seni visual yang paling popular di Indonesia. Banyak orang yang mencoba2 untuk menggarap seni tersebut. Mengapa mereka senang? Karena teman mereka pun senang. Mereka merasa nyaman dalam sebuah lingkungan yang dinamakan komunitas. Komunitas fotografi, saling berbagi, bercerita. Demikian juga dengan komunitas yang lain.

Dan di indonesiaku yang tercinta ini, sangat sedikit, bahkan jarang orang yang bergumul dengan fractal. Maka komunitas belum terbentuk. Maka saya rasa mereka tidak berani menekuninya hanya dengan alasan fractal tidak digemari di Indonesia. Tapi, hey, bukankah sangat menyenangkan untuk menjadi sang pelopor?? Mengapa anda sekalian, para pembaca yang budiman, harus takut untuk menjadi pelopor??

Maka dari itulah, wahai pembaca yang budiman, terkait dengan format blog ini yang awalnya merupakan semacam majalah mengenai aktifitas orang orang yang menekuni fractal di Indonesia, karena ke”tiada”annya aktifitas seniman fractal di Indonesia, maka, saya akan mengisi blog ini dengan apa yang saya lakukan dengan hal hal fractal saya. Selanjutnya, saya juga akan memberikan berbagai tips2 menarik tentang fractal yang mungkin pembaca akan menyukainya..

Demikianlah pemberian tahu ini saya buat agar dijadikan periksa, dan mohon kemaklumannya dari para pembaca sekalian.

Randa