Monday 11 January 2010

Tahun baru, Format baru

Pembaca yang budiman,, Saya ingin sedikit bercerita tentang kegalauan hati saya,, Seperti yang para pembaca ketahui, perkembangan dunia fractal di Indonesia saat ini masih dalam proses kelahiran,, kalau bayi, mungkin bayi itu sedang di dalam tabung inkubasi. Kaena mungkin lahirnya prematur.

Begini maksud saya. Mau tak mau, sadar tidak sadar, dunia seni fractal sudah masuk ke Indonesia. Banyak pihak pihak yang telah berhasil menciptakan apa yang disebut “batik fractal”. Akan tetapi masyarakat Indonesia seperti belum siap untuk menerima kehadirannya. Apanya yang belum siap?? Secara SDM dan secara mental saya rasa.

Secara SDM, manusia Indonesia masih terlalu senang dengan hal hal yang berbau tradisional. Batik yang tradisional. Seni yang tradisional. Saya sendiri senang dengan hal yang berbau tradisional. Seni yang tradisional. Akan tetapi kesenangan saya tersebut tidak lantas menutup mata saya akan bentuk seni yang lain. Saya selalu senang dengan segala kemungkinan yang ada. Semua hal yang bisa memuaskan saya akan saya coba. Jangan pernah menutup mata dari segala kemungkinan.

Secara mental, manusia Indonesia masih merasa takut untuk keluar dari zona nyaman mereka. Begini maksud saya. Apa sih bentuk seni yang saat ini paling popular di Indonesia?? Lukis?? Fotografi?? Film?? Benar. Film, fotografi, dan lukis adalah merupakan bentuk seni visual yang paling popular di Indonesia. Banyak orang yang mencoba2 untuk menggarap seni tersebut. Mengapa mereka senang? Karena teman mereka pun senang. Mereka merasa nyaman dalam sebuah lingkungan yang dinamakan komunitas. Komunitas fotografi, saling berbagi, bercerita. Demikian juga dengan komunitas yang lain.

Dan di indonesiaku yang tercinta ini, sangat sedikit, bahkan jarang orang yang bergumul dengan fractal. Maka komunitas belum terbentuk. Maka saya rasa mereka tidak berani menekuninya hanya dengan alasan fractal tidak digemari di Indonesia. Tapi, hey, bukankah sangat menyenangkan untuk menjadi sang pelopor?? Mengapa anda sekalian, para pembaca yang budiman, harus takut untuk menjadi pelopor??

Maka dari itulah, wahai pembaca yang budiman, terkait dengan format blog ini yang awalnya merupakan semacam majalah mengenai aktifitas orang orang yang menekuni fractal di Indonesia, karena ke”tiada”annya aktifitas seniman fractal di Indonesia, maka, saya akan mengisi blog ini dengan apa yang saya lakukan dengan hal hal fractal saya. Selanjutnya, saya juga akan memberikan berbagai tips2 menarik tentang fractal yang mungkin pembaca akan menyukainya..

Demikianlah pemberian tahu ini saya buat agar dijadikan periksa, dan mohon kemaklumannya dari para pembaca sekalian.

Randa