Saturday 31 March 2012

Fractal For Indonesia




Nama Acara : Fractal For Indonesia
Tempat : Pendopo Agung, Politeknik Negeri Bandung
Tanggal : 7 April 2012
Waktu: : 09.00 – 14.00 WIB

Seni fraktal merupakan cabang baru dari seni dijital, dimana proses pembuatannya menggunakan teori dan algoritma matematika. Seni fraktal dapat dikatakan merupakan sebuah bentuk seni visual baru yang masih belum banyak dikenal oleh masyarakat dunia dan juga di Indonesia.

Fractal For Indonesia merupakan acara yang dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan seni fraktal kepada masyarakat. Dalam acara ini akan diadakan workshop tentang bagaimana cara pembuatan fraktal, dan juga eksebisi karya-karya fraktal yang diikuti oleh 60 seniman fraktal, bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

Semua karya yang dipamerkan pada eksebisi ini akan dilelang dan hasil lelang tersebut akan disumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia.

Berikut ini beberapa seniman yang karyanya ikut dalam eksebisi ini:

Michael Barnsley, Australia – Seorang yang mempunyai andil besar dalam perkembangan teori fraktal. Seorang matematikawan yang dikenal di dunia pendidikan melalui berbagai karyanya berupa buku antara lain “Fractals Everywhere” dan “The Science of Fractal Images ”, dan sumbangannya yang paling dikenal dalam dunia matematika adalah Collage Theorm. Saat ini ia masih aktif sebagai profesor dan pengajar di universitas nasional australia.

George Kiehne, Jerman (@xyrus02) – Merupakan orang yang mengembangkan perangkat lunak Apophysis7x, yaitu salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat fraktal. Saat ini bekerja sebagai seorang programer freelance.

Ewa Stryza, Polandia – Namanya di komunitas seniman fraktal sudah tidak diragukan lagi. Karya-karyanya sudah dua kali terpilih sebagai pemenang dalam “Mandelbrot Fractal Art Contest” pada tahun 2007 dan 2011.

Light Ska Iktomi, Amerika Serikat – Nama besar lainnya dalam dunia fraktal. Semangat dan kecintaannya dalam dunia fraktal diwujudkannya dengan konstan menghasilkan karya-karya yang inovatif. Saat ini ia aktif sebagai seorang fractal art community volunter di deviantART.com.

Adapun profil pengisi acara adalah sebagai berikut:

Maulana Randa, (@guagapunyaimel) – Seorang praktisi seni fraktal indonesia yang berkecimpung di dunia fraktal sejak tahun 2008. Karyanya sudah dua kali terpilih sebagai pemenang dalam “Mandelbrot Fractal Art Contest” pada tahun 2009 dan 2011. Saat ini aktif sebagai salah seorang administrator grup Apophysis dan Aposhack di deviantART.com

Alwi a.k.a Killy (@infotempat) – Seorang seniman yang memiliki antusiasme dan kecintaan yang besar terhadap seni fraktal. Meskipun belum lama mengenal dunia fraktal, antusiasmenya yang tinggi membawa namanya ke jajaran seniman fraktal dunia. Saat ini aktif sebagai mentor di UK-Musik Politeknik Negeri Bandung.

------------------------------------------------------------

Susunan acara:

08.00 – 09.00 Registrasi
09.00 – 10.00 Pengantar tentang Fraktal
10.00 – 11.30 Workshop: Pengenalan Apophysis, perangkat lunak kreasi fraktal
11.30 – 12.00 Penutupan
12.00 – selesai Eksebisi dan lelang karya

Semua peserta akan mendapatkan CD starter kit perangkat lunak kreasi fraktal yang berisi:
  1. Perangkat lunak Apophysis
  2. Apophysis Plugin
  3. Apophysis Tutorial
  4. Tautan-tautan yang berhubungan dengan fractal art

Pada sesi workshop, panitia menyediakan komputer dalam jumlah yang terbatas. Oleh karena itu bagi para peserta yang memiliki laptop, diharapkan membawa laptop masing-masing.

Kontak
Jatmiko: 083820956663
Killy: 083821886463

download pamflet disini

Facebook page event:

Indonesian Fractal Society (IFS) facebook group:

Saturday 3 March 2012

Sebastian


Kemarin saya jalan-jalan (imaginer) ke sebuah panti asuhan di daerah babakan wetan bandung. Namanya panti asuhan ya pastinya tempatnya anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Entah itu karena kedua orang tuanya sudah meninggal, orang tuanya tidak mampu merawatnya, ataupun dibuang oleh orang tuanya. Dalam hadis nabi dijelaskan bahwa untuk dapat melunakkan hati yang keras, maka perbanyaklah mengelus kepala anak-anak yatim. Lama sudah hadis itu saya ketahui. Tetapi baru kemarin itulah saya bisa merasakan makna sesungguhnya dari hadis itu benar adanya. Melihat wajah-wajah polos mereka. Wajah yang tanpa dosa. Pembicaraan yang polos. Kata-kata yang keluar dengan begitu lancar. Candaan-candaan yang riang. Menyaksikan semuanya itu bisa melepas segala penat yang sedang saya alami saat ini.

Di sana, ada seorang anak perempuan yang sangat menarik perhatian saya, umur 4 tahun, namanya Sebastian. Dia terlihat sedikit pemalu karena ketika saya dekati, dia malah menunduk dan melanjutkan menggambarnya. Dia juga sangat pandai menggambar. Saat saya datang ke sana, dia sedang menggambar jerapah. Entah darimana dia tau gambaran jerapah. Mungkin saat panti asuhan tesebut mengadakan wisata bersama-sama,. Atau mungkin juga tau dari televisi.

Satu hal yang menarik perhatian saya dari Sebastian ini adalah keahliannya dalam menggambar dan mewarnai. Untuk anak seumuran dia, gambarnya dapat dikatakan sangat bagus. Proposinya pas, pewarnaannya pun rapih dan sesuai dengan aslinya. Saya begitu yakinnya saat besar nanti dia akan menjadi seorang seniman yang hebat. Paling tidak menjadi seorang yang memiliki pemikiran out of the box.