Saturday 3 March 2012

Sebastian


Kemarin saya jalan-jalan (imaginer) ke sebuah panti asuhan di daerah babakan wetan bandung. Namanya panti asuhan ya pastinya tempatnya anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Entah itu karena kedua orang tuanya sudah meninggal, orang tuanya tidak mampu merawatnya, ataupun dibuang oleh orang tuanya. Dalam hadis nabi dijelaskan bahwa untuk dapat melunakkan hati yang keras, maka perbanyaklah mengelus kepala anak-anak yatim. Lama sudah hadis itu saya ketahui. Tetapi baru kemarin itulah saya bisa merasakan makna sesungguhnya dari hadis itu benar adanya. Melihat wajah-wajah polos mereka. Wajah yang tanpa dosa. Pembicaraan yang polos. Kata-kata yang keluar dengan begitu lancar. Candaan-candaan yang riang. Menyaksikan semuanya itu bisa melepas segala penat yang sedang saya alami saat ini.

Di sana, ada seorang anak perempuan yang sangat menarik perhatian saya, umur 4 tahun, namanya Sebastian. Dia terlihat sedikit pemalu karena ketika saya dekati, dia malah menunduk dan melanjutkan menggambarnya. Dia juga sangat pandai menggambar. Saat saya datang ke sana, dia sedang menggambar jerapah. Entah darimana dia tau gambaran jerapah. Mungkin saat panti asuhan tesebut mengadakan wisata bersama-sama,. Atau mungkin juga tau dari televisi.

Satu hal yang menarik perhatian saya dari Sebastian ini adalah keahliannya dalam menggambar dan mewarnai. Untuk anak seumuran dia, gambarnya dapat dikatakan sangat bagus. Proposinya pas, pewarnaannya pun rapih dan sesuai dengan aslinya. Saya begitu yakinnya saat besar nanti dia akan menjadi seorang seniman yang hebat. Paling tidak menjadi seorang yang memiliki pemikiran out of the box.

No comments:

Post a Comment