Sunday 15 November 2009

Selayang pandang apresiasi masyarakat Indonesia terhadap fraktal

Adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi seorang seniman untuk bisa menampilkan karyanya di depan khalayak ramai. Betapa tidak, karya yang selama ini terpendam dalam sangkarnya menjadi bisa dinikmati bersama sama oleh khalayak ramai. Begitu pula dengan saya. saya senang amat bila karya saya bisa sama sama dinikmati pleh khalayak ramai. Maka dari itu, jika ada kesempatan untuk ikut pameran, saya pasti akan mengambil kesempatan tersebut.

Dan kesempatan itu datang pada tanggal 15 november 2009. pada sebuah launching band pendatang baru bernama ”joy climax”, saya turut meramaikan acara terseebut dengan menampilkan beberapa karya saya. Oh, pada awalnya saya amat senang bukan kepalang. Apa yang lama saya inginkan akhirnya bisa diawali, mengadakan sebuah pameran. Meski hanya sebagai pelengkap dari sebuah launcing album, tetap saja saya senang. Maka pun saya mempersiapkan segala sesuatunya dengan sematang matangnya. Mulai dari memilih karya, memasang bingkai, membuat kartu nama, membuat deskripsi karya, dan hal hal lainnya yang dibutuhkan dalam sebuah pameran. Maka siang itu pun saya siap tempur (meskipun tidak bisa berharap banyak).

Begitu datang, apa yang saya duga sebelumnya memang kejadian sungguh. Keadaan yang sepi, adem ayem. Menurut info yang saya terima, yang memeriahkan acara tersebut adalah pameran desain grafis dan pameran foto, setidaknya ada 5 orang yang mengikuti pameran tersebut, saya, arief firdaus, seto buje, seorang wanita yang tak saya tau namanya, serta seorang lagi yang saya tak tau siapa. Namun apa yang saya temui saat saya datang adalah: sepi. Belum ada satu orang pun dari yang akan pameran datang hadir. Maka beberapa saat saya menunggu sambil memajang karya karya saya. Beberapa menit kemudian akhirnya datang satu orang: arif firdaus. Dan ia datang tak sendiri, tapi membawa kabar: seto buje tak bisa datang karena sakit. Dan 2 orang lainnya, saya tak tau kabarnya. Kami tak tau kabarnya, yang pasti sampai acara selesai mereka tak ada.

Apa yang menyebabkan mereka tak hadir saya tak tau. Apa memang mereka ada halangan suatu hal, atau mereka sudah tau bahwa ini hanyalah acara kecil yang takkan mengundang publisitas yang besar bagi mereka?? Saya tak tau, kalau hal itu alasan mereka, maka itu sangat amat disayangkan. Tak usahlah milih milih event. Kalau memang ingin langsung besar, ya tak mungkin. Semua harus mulai secara bertahap. Tak ada yang instan di dunia ini kecuali mie dan kopi.

Oke, itu dari segi pembukaan sebelum acara mulai.

Sekarang di dalam acara.

Well, karena ini blog mengenai fraktal, maka saya akan membahas aspek aspek fraktal di pameran tersebut. Saya menampilkan karya fraktal saya 5 buah: Rage, Hyper-Bacter, Life, Vena, 123456 step from 356526

Lalu kemudian datanglah para pengunjung. Dan apa yang saya pelajari dari pameran ini adalah bahwa pengunjung, yang notabene adalah orang awam, masih tidak peduli dengan bagaimana karya tersebut dibuat, seberapa besar usaha seorang seniman untuk menghasilkan karyanya, teknik apa yang dibuat, dan lain sebagainya. Memang itu adalah suatu hal yang wajar. Saya bisa terima. Apa yang masih belum bisa saya mengerti adalah adat kebiasaan orang orang yang tidak ingin bertanya tentang sesuatu hal yang mereka belum tau. Saya banyak melihat orang orang yang lalu lalang di dekat meja pameran saya, mereka melirik, dengan mata yang agak berkerut tanda mereka bingung ”apa itu?”. namun mereka hanya berlalu. Kesimpulan di kepala saya ada dua: 1) mereka malu bertanya 2) apresiasi seni mereka masih kurang. Kalau itu adalah jawaban ke-2, saya masih bisa maklum. Akan tetapi kalau jawabannya adalah yang pertama, itu yang saya tak bisa maklum. Ini 2009 bung. Bukan lagi jamannya jadi pemalu. Hanya melirik lirik, tak ada keberanian. Tak punya inisiatif. Begitu mereka tau saya memperhatikan mereka, mereka langsung memalingkan muka. Mungkin ini memang sudah jadi adat orang indonesia. Dan merupakan adat yang buruk. Kalau bukan, mungkin ini hanya pendapat saya yang salah. Anda lah yang memutuskan.

Kembali ke pameran. Hal yang saya suka saat menampilkan karya saya ke orang orang adalah kalimat ”WOW” yang mereka ucapkan saat saya menjelaskan apa itu fraktal :). Itu suatu bentuk apresiasi tersendiri bagi saya. Apa lagi saat ada yang bertanya tentang bagaimana proses pembuatannya. Itu sangat saya apresiasi. Dan saya takkan segan segan menunjukkan pada mereka bagaimana cara membuatnya. Well, itu kesan kesan saya dalam pameran tadi sore.

Oke lah, saya capek badan ini rasanya.
Langsung ke kesimpulan saja:

1.
hai orang indonesia, janganlah malu bertanya tentang suatu hal yang kalian tidak tau. Bukankah kalian yang membuat pepatah malu bertanya sesat di jalan?? Atau jangan jangan itu adalah pepatah yang kalian curi dari orang malingsia??

2.
masyarakat indonesia masih amat sangat awam tentang fraktal. Maka wahai para seniman fraktal, dalam sebuah pameran anda perlu mempersiapkan brosur yang menjelaskan apa itu fraktal. Selain itu, karena alasan yang sama, tidak lah perlu menyertakan parameter fraktal anda dalam deskripsi karya. Cukup sertakan judul, nama anda, dan beberapa penjelasan ringan.

3.
wahai para seniman, jadilah orang yang oportunis. Meskipun hanya sebagai pelengkap, namun pameran adalah kesempatan anda untuk dapat berkembang. Dengan demikin anda akan tau bagaimana pendapat orang orang mengenai karya anda, dan jadikan hal ini sebagai masukan, kritik bagi anda, sehingga anda bisa jadi berkembang lebih maju.

4.
sediakan minum yang banyak saat pameran berlangsung. Anda tidak dapat meninggalkan meja anda. Pertama adalah karena kalau anda meninggalkan meja, maka tak ada yang akan menjelaskan karya anda jika ada yang bertanya. Kedua, kemungkinan besar ada banyak pencoleng yang akan mengambil barang barang berharga yang anda tinggalkan (HP, laptop, dll)

oke, sekian laporan selayang pandang mata dari saya. Mungkin tidak terlalu menggambarkan keseluruhan pameran, tapi setidaknya cukup menggambarkan (halah, gajelas :)) sampai berjumpa dalam pameran pameran selanjutnya. Dan perhatikan orang orang di sekitar anda, terutama orang dengan kemeja dan jeans hitam, karena orang itu mungkin adalah saya..

wassalam

btw, ini beberapa foto dari pameran:

1 comment: